Senin, 26 September 2011

HUTAN HUJAN

Hutan hujan tropika atau sering  juga ditulis sebagai hutan  hujan tropis adalah  bioma  berupa   hutan  yang  selalu basah atau lembab, yang dapat ditemui di wilayah sekitar   khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan  garis khatulistiwa.   Hutan-hutan ini didapati di  Asia,  Australia,  Afrika,  Amerika Selatan,  Amerika Tengah,  Meksiko  dan Kepulauan Pasifik . Dalam peristilahan  bahasa Inggris ,  formasi   hutan  ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest,   tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas   disebut tropical rainforest.

Hutan hujan tropika merupakan  rumah untuk setengah spesies flora dan  fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia"   karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.

Karakteristik  ekologis

Persebaran hutan hujan tropis  di seluruh dunia

Hutan hujan tropika terbentuk di  wilayah-wilayah beriklim  tropis,  dengan curah hujan tahunan minimum  berkisar antara 1.750 millimetre  (69 in) dan 2.000 millimetre (79 in).  Sedangkan rata-rata temperatur  bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di  sepanjang tahun.
Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga  ketinggian sekitar  1.200  m  dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif  subur, kering (tidak  tergenang air dalam waktu lama), dan tidak  memiliki musim  kemarau  yang nyata (jumlah bulan kering

Hutan hujan tropika merupakan  vegetasi  yang paling kaya, baik dalam arti jumlah  jenis  makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya   lahan ( tanah ,    air ,  cahaya matahari )   yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan   besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering),   sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling   tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang   tahun. Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:
  • Lapisan  pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan  menonjol di atas  atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal  sebagai “sembulan” (emergent).  Sembulan ini bisa sendiri-sendiri  atau terkadang menggerombol, namun  tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini  bisa memiliki batang bebas cabang  lebih dari 30 m, dan dengan lingkar  batang hingga 4,5 m.
  • Lapisan  kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.
  • Lapisan  tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini  tersusun oleh  pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan  pertumbuhannya, atau  jenis-jenis pohon yang tahan naungan.
 Kanopi hutan banyak  mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai  jenis  epifit  (termasuk  anggrek ),  bromeliad ,  lumut , serta  lumut kerak , yang hidup melekat di cabang dan rerantingan.   Tajuk atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi   kehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas   keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai   lantai hutan,  sehingga orang dan hewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.
Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni  lapisan semak  dan lapisan vegetasi penutup tanah. Lantai hutan sangat  kurang cahaya,  sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran  terhadap naungan yang  bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis  pemanjat ( liana )  yang  melilit batang atau mengait cabang untuk mencapai atap tajuk.  Akan  tetapi kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya, seperti  halnya  aneka  kapang  dan organisme pengurai (dekomposer) lainnya tumbuh berlimpah  ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan  bahkan batang kayu yang rebah,  segera menjadi busuk diuraikan oleh  aneka organisme tadi.  Pemakan   semut raksasa  juga hidup di sini.

Pada saat-saat tertentu  ketika tajuk tersibak atau terbuka karena  sesuatu sebab (pohon yang  tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini  kaya sinar matahari segera  diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan  anakan pohon; membentuk  sejenis rimba yang rapat.

Penyebaran geografis

Hutan  hujan dataran rendah tropika ini ditemukan baik di kawasan  Malesia  maupun di  Amerika  tropis; namun kemungkinan tidak terbentuk  di  Afrika .  Di  luar wilayah Malesia, hutan-hutan ini di Asia didapati  sedikit-sedikit  di sekitar  Assam  dan Burma , sepanjang jalur sempit di Ghats Barat ( India ),  Kepulauan Andaman , di perbatasan  Thailand  dengan  Kamboja ,   di  Cina  selatan,  Hainan  dan  Taiwan ,   serta di  Pasifik  di Kepulauan  Melanesia  dan mungkin pula  Mikronesia .

Keanekaragaman  hayati

Hutan hujan ini adalah yang paling kaya  keanekaragaman hayatinya di  antara jenis-jenis hutan lainnya. Di  Sarawak  dan Brunei  saja diperkirakan terdapat antara 1.800–2.300 spesies pohon dengan   diameter batang ≥ 10 cm.

Sumber :
http://mypariwisata.blogspot.com

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com